Topeng Banjet
Topeng
Banjet merupakan kesenian tradisional khas Kabupaten Karawang yang
sangat khas dengan bahasa Sundanya yang kasar dan waditra pengiringnya.
Penamaan Topeng Banjet menurut sejumlah tokoh pelakunya hanya berupa
istilah semata untuk membedakan topeng tradisional dengan topeng berasal
dari Indramayu dan Cirebon serta dari Jawa yang mengamen hingga ke
pesisir Karawang.
“Mengenai kata bajet itu sendiri, menurut
sepengetahuan tokoh-tokoh kesenianTopeng Banjet, pada mulanya muncul di
daerah Cilamaya, Pamanukan dan di daerah pesisir timur lainnya.
Penambahan kata banjet dipandang perlu karena di daerah-daerah tersebut
pada masa silam terdapat banyak kelompok-kelompok Topeng Jawa dan dari
Indramayu serta Cirebon yang berkeliling (ngamen) ke berbagai pelosok di
pedesaan,” ujar Agus Sukmana S.Sen., dalam paparanya pada diskusi
terbatas “Mengungkap Topeng Banjet Karawang”, bertempat di Lobi Gedung
Teater Tertutup Balai Pengelolaan Taman Budaya Jawa Barat (Dago Tea
House), Jalan Bukit Dago Selatan, Bandung.
Istilah Topeng
Banjet sendiri menurut Agus ada banyak pendapat yang dikemukakan
tokohnya. Ada yang mengatakan kalau musik topeng yang mereka mainkan
sangat berbeda dengan musik topeng dari Jawa hingga bunyinya seperti
suara bancet (sejenis katak) bersahutan.
Waditra Topeng Banjet yang
sangat khas tersebut ada pada kendang, kecrek, dan goong buyung (gong
kecil). “Didaerah lainnya, umumnya gong yang digunakan berupa gong
besar,” ujar Agus.
Kesenian Topeng banjet merupakan bentuk
kesenian tradisional dengan jenisnya termasuk seni pertunjukan rakyat
atau dapat dimasukkan juga ke dalam bentuk teater tradisional. Lebih
khusus lagi kesenian Topeng Banjet dapat didefinisikan sebagai seni
pertunjukan rakyat yang diawali lawakan atau pelawak (bodor) dengan
Topeng Banjet diteruskan dengan pertunjukan seni drama tradisional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar