Minggu, 26 Desember 2010

Basiyo, pelawak & Seniman Jawa

Alm.Basiyo adalah seorang pelawak dari Yogyakarta dengan menggunakan bahasa. Lawakan Basiyo menjadi terkenal di daerah Jawa Tengah melalui siaran radio, televisi (TVRI), dan berbagai rekaman. Lawakannya sering disebut sebagai Dagelan Mataram, sesuai dengan nama acaranya di RRI Yogyakarta.
Dalam melawak, ia biasa bersama-sama dengan Sudarsono, Hardjo Gepeng, Suparmi, Pujiyem, Ngabdul, Atmo Kemin, istrinya sendiri (Bu Basiyo), serta teman - temannya yang lain. Kebanyakan, mereka adalah karyawan RRI Nusantara II Yogyakarta, sebagaimana kebanyakan dari mereka ditampung oleh pemerintah waktu itu.
 Ia bukan hanya pelawak, melainkan juga berhasil memopulerkan jenis gending "Pangkur Jenggleng", yakni, cara menyanyi (nembang) Jawa yang bisa diselingi dengan lawakan, tanpa kehilangan irama dari tembang yang sedang dibawakan. Cara memukul gamelan pun, tidak lazim, karena lebih mengandalkan kendang sebagai iringan utama untuk akhirnya pada ketukan (birama) terakhir dipakai sebagai waktu untuk memukul semua alat musik perkusi (terutama saron) sekeras-kerasnya. Meski menggunakan bahasa Jawa dan "produk lama", nama Basiyo muncul kembali.
Basiyo acap berkolaborasi dengan nama-nama seniman kondang pada dunia dan masanya, seperti Bagong Kussudiardjo, Ki Nartosabdo, Nyi Tjondrolukito, dan lain-lain. Beberapa pengagumnya, seperti budayawan Umar Khayam, pelukis Affandi.
beliau wafat pada tahun 1984.

Rekaman audio Basiyo pada umumnya diterbitkan oleh perusahaan rekaman Fajar Borobudur Record. Selain itu ada juga Irma yang kesemuanya berada di Semarang, meski ada juga yang direkam oleh Lokananta (Sala). Di antara karya - karya Basiyo yang direkam dalam bentuk kaset di antaranya adalah

Senin, 22 November 2010

Krakatau - 2 Worlds

Track:

1. Levy’s Groove
2. Actis Baritone Funk
3. Bunga Tembaga
4. Swing in S’lendro
5. Pine Crescent Jamz
6. Madenda Fantasy
7. Two Worlds
8. Suling Bodas (White Bamboo Flute)
9. Double Bands ‘Live’
10. Perahu
11. Bancak Pakeweuh

Musicians:
Pra B.Dharma: slendro fretless bass
Dwiki Dharmawan
: keyboard
Adhe Rudyana
: kendang, percussions
Yoyon Dharsono
: rebab, suling, tarompet
Zainal Arifin
: gamelan, percussions
Gerry Herb:
drums
Ubiet:
voice

Guest Musicians:
Ron Davis ~ Acoustic piano (track 6)
Reg Schwagger ~ Guitar (track 5)
Howard Levy - Blues Harmonica (track 1 and 4)
Carlo Actis Dato ~ Tenor&Baritone Sax, Bass Clarinet (track 2 and 9)
John Loach ~ Flugel Horn (track 7)
Andrew Timman ~ Suling (track 8)
Massimo Rosi ~ Alto&Soprano Sax (track 9)
Karsten Lipp ~ Electric Bass (track 9)
Federico Marchesano ~ Electric Guitar (track 9)
Dario Bruna ~ Drum Kit (track 9)
Mr Q ~ Alto Recorder (track 10)

Senin, 29 Maret 2010

Asal Mula Wayang

Suatu saat adikku yang masih bujangan main ke rumah. Kami sama-sama penggemar wayang kulit, apalagi dalangnya H.Anom Rusdi. Dan kebetulan di desa tetangga, Rancabugang, ada acara Mapag Sri, yaitu acara menyongsong musim panen tiba.
 Pada saat ngobrol adikku melontarkan suatu pertanyaan yang cukup membuatku kaget.
"Apa aa tahu, wayang berasal dari mana?'
"Dari India, " jawabku.
"Apa aa yakin? Pendapat itu darimana asalnya?"
"Entah. Katanya, sih."
"Menurutku, wayang itu asli dari jawa."
"Alasannya?"
"Begini, a. Ada 2 pendapat mengenai asal muasal wayang. Pendapat pertama, wayang berasal dari India. Alasannya, wayang dibawa ke Indonesia, khususnya pulau Jawa, bersamaan dengan penyebaran ajaran agama Hindu. Pendapat ini didukung oleh Pischel, Hidding, Krom, Poensen, Goslings, dan Rassers. Sebagian besar kelompok kedua ini adalah sarjana Inggris, negeri Eropa yang pernah menjajah India.
Pendapat kedua, wayang berasal dari Jawa.
Pendapat ini selain dianut dan dikemukakan oleh para peneliti dan ahli-ahli bangsa Indonesia, juga merupakan hasil penelitian sarjana-sarjana Barat. Di antara para sarjana Barat yang termasuk kelompok ini, adalah Hazeau, Brandes, Kats, Rentse, dan Kruyt. Alasan mereka cukup kuat. Di antaranya, bahwa seni wayang masih amat erat kaitannya dengan keadaan sosiokultural dan religi bangsa Indonesia, khususnya orang Jawa. Panakawan, tokoh terpenting dalam pewayangan, yakni Semar, Gareng, Petruk, Bagong, hanya ada dalam pewayangan Indonesia, dan tidak di negara lain. Selain itu, nama dan istilah teknis pewayangan, semuanya berasal dari bahasa Jawa (Kuna), dan bukan bahasa lain. Dan garis silsilah para tokohnyapun dalam pewayangan jawa jelas, yaitu dari Nabi Tsis hingga cucu-citit para pandawa. Sedang versi India garis keturunannya terputus.
Lalu, darimana para dalang ini tahu silsilah para tokoh wayang? Menurut ahli sejarah wayang, para Pandawa lima mempunyai ilmu yang membuat mereka tidak bisa mati, yaitu jimat Layang Kalimusada. Dan mereka baru bisa mati jika hakekat ilmunya bisa di jelaskan (dalam istilah Jawa, di bedarani). Dan pada saat mereka bertemu Sunan Kali Jaga, Sunan Kali Jaga menjelaskan, kalau hakekat ilmu Layang Kalimusada itu adalah dua kalimat syahadat. Dan pada saat para pandawa ini mengucapkan dua kalimat syahadat, yang berarti mereka masuk Islam, barulah ilmu mereka sempurna sehingga mereka bisa meninggal dengan tenang. Dan dari para pandawa inilah jeng Sunan Kali Jaga tahu silsilah mereka. Untuik mengingat mereka, kisah kehidupan para tokoh wayang ini di abadikan dalam lakon wayang yang kita kenal sampai sekarang.

Kamis, 25 Maret 2010

GAMELAN-X

GAMELAN-X adalah grup musik asal Oakland, California, Amerika Serikat. Didirikan sejak tahun 2006. Mereka memadukan musik gamelan asal Indonesia, terutama gamelan Bali, musik Balkan, India, Afrika, native Amerika, dengan koreografer khas gamelan. Uniknya, walau mereka memainkan musik gamelan yang notabene musik asli Indonesia, tak seorangpun personelnya yang berasal dari Indonesia. Mereka juga menyediakan mp3 sampel gratis dengan durasi rata-rata 0:45 menit yg bisa diunduh di website mereka.

Band Website
 www.gamelanx.com

Member :
Eric Oberthaler (director, composer) - Keyboard, Trumpet and Cengceng
Dan Bales (assistant director, composer) - Reyongs, Kendang
Ben Posluszny - Reyongs, Gongs
Alyssa DeCaro - Cengceng, Dancer
Phoebe Jevtovic - Vocals and Cengceng
Peter Jaques - Clarinet, Trumpet and Cengceng
Julian Fritz - Drum set, Kendang, Boogledegoo
Cole Meeker - Misc. Percussion, Gongs
Heather Sansky- Reyongs, Gongs, Dancer
Andrew Ferren- Saxophone, Flute, Synths
Charlie Wilson- Trombone, Sound Tech

DOE (depending on event) with:
Dina Maccabee - Violin and Cengceng
Kerri Kresinski - Cengceng, Dancer, Aerialist
Yari Mander - Reyongs
Aharon Wheels Bolsta - Djun Djun and Tabla
Paradox Pollack - Kejar and Beatbox
Susan Jette - Reyongs
Grady Cousins - Founder, Vocals

Album : Gamelan X - Satu


Dengar dan download mp3 nya disini








Rabu, 24 Maret 2010

Kultur Shock - Live In Amerika

 Artis         : Kultur Shock
Tahun        : 1999
Genre        : Alternative Gypsy Jazz Fusion
Label         : KoolArrow Records




1. Il' je vedro il' oblacno
2. Wild wedding
3. Kita mange
4. Pustoto ludo i mlado
5. Hanuma
6. Amerika
7. Emigrant's song
8. Djelem Djelem
9. Osman aga
10. Ramo, ramo
11. Chaj shukarie
12. Moj dilbere
13. Shota
14. Fato mori dusmanke

Kultur Shock

Kultur Shock, adalah sebuah band unik multikultur. Personilnya berasal dari Bulgaria, Bosnia, Amerika Serikat,  dan Jepang. Mereka memadukan berbagai unsur musik, dari rock alternatif gaya Sheattle (Nirvana, Pearl Jam, Soundgarden), Punk, Jazz, Fusion, Latin, dan Gypsy Metal. Dan dalam setiap lagu-lagunya mereka menyelipkan lelucon gaya Balkan. Band ini berdiri sejak tahun 1996. Uniknya, tak satupun para personilnya yang mempunyai bahasa yang sama, namun melebur jadi satu dalam musik yg enerjik, unik, dan kreatif.


Para personilnya :
Gino Yevdjevich- vocal, percussion
Val Kiossovski- electric and acoustic guitars, vocals
Chris Stromquist- drums
Matty Noble- violin
Paris Hurley- violin, vocal
Guy Davis- bass, banjo, vocal
Amy Denio- clarinet, sax, acoustic guitar, vocal

Album :
Live In Amerika, 1996
Fucc The Ins, 2001
Kultura Diktatura, 2004
We Can To Take Your Job Away, 2006
Live In Europe, 2007
Integration, 2009

Video Kultur Shock :
Sarajevo, Live In San Fransisco, 2006
Horse Thief 
Tutti Frutti
God Is Busy, Can I Help You
Hashishsish, Live At Chop Suey
Gigolo Amerikana, Live In San Fransisco, 2006
The Rose
Live In Vama Veche, Agustus 2008
Live In Mochvara, Zagreb, 7 Des 2006
Country Mohammed
Live At ArianoFolkFestival, Italy
Jalla Jalla, Metelkova, Juli 2008
The Seamstress & The Officers

Enjoy !!!!!!!!!

Selasa, 23 Maret 2010

Kultur Shock - Integration


Band         : Kultur Shock
Album       : Integration
Tahun       : 2009 
Genre       : Alternative Rock, Fusion, Punk, Jazz, Funk, Rap
Asal          : Bosnia, Bulgaria

Sebuah band yang sangat unik yg berasal dari negeri Balkan, Bosnia dan Bulgaria. Musiknya perpaduan dari Alternative rock ala Seattle, Fusion, Punk, Jazz, Rap dan lelucon khas negeri Balkan.  


01. King For Today
02. Build A Wall
03. Guerilla
04. Balcchanalia
05. Country Mohhamed
06. Holy Day
07. Rose
08. Lazy
09. Agribusiness
10. Gore Gore
11. Words

pass:evrenselmuzik

Rabu, 17 Maret 2010

Nyi Tjondrolukito, Palaran Pangkur


Produksi            : Fajar Records
Tahun                : sekitar pertengahan 1980'an
Artis                  : Nyi Tjondrolukito

Dalam album ini komposisi musik Nyi Condrolukito dibantu oleh master seni dari Yogyakarta, Bagong Kussudiaedjo. Nyi Tjondrolukito telah wafat pada November 1997.

Gamelan Angklung Bali Pilihan Terbaik


Produksi         : Bali Records
Tahun             : 1989

Kecapi Suling Pangauban Arum Bandung

Produksi      : Dian Records
Tahun          : 1980
Seruling       : Burhan Sukarna
Kecapi        : Nana & Rukruk

Sebuah koleksi yang langka. Kabarnya direkam pada 19 Februari 1980. Kabarnya Burhan Sukarna sekarang tinggal di San Jose dan membentuk Pusaka Sunda disana.
  1. Arum Bandung
  2. Arang Arang/Renggong Gede
  3. Nimang/Kaleran
  4. Senggot/Tokecang/Tilam Sono
  5. Gawil
  6. Karanginan
  7. Bungur
  8. Sinyur
Download Full album 

    Kamis, 11 Maret 2010

    Eternal Madness, Lunatic Ethnic Death Metal

    Yang bikin band ini unik adalah racikan musiknya yang memadukan Death Metal dan gamelan Bali. Band ini menelurkan 3 album dan ikut berpartisipasi dalam album Metalik Klink 1 dan Metalik Klinik 3.

    1.Intro - Storm In Paradise
    2.Broken Soul
    3.Possessed
    4.Becoming Inhuman
    5.Disgusting Brain
    6.Unsilent Death7
    7.Pelebon

    BONGKAR BATAS (2000)
    Resswara Rodakreasi Prod.
    1.Kidung Kematian
    2.Kurusetra
    3.Bunuh Diri
    4.Trauma Kaliyuga
    5.Disebabkan Agama ???
    6.Hanya Ilusi
    7.Bongkar Batas
    8.Karmaphala
    9.Jalan Keabadi
    10.Gerbang Dimensi Abadi

    Rottrevore Records
    Moel Madness : Bass / Vocal
    Agung Putra : Guitar
    Adith : Guitar
    Pandi Gebes : Additional Drums
    1. Trance Elixir (Instrumental)
    04:04

    2. Gila Sepanjang Masa
    04:54

    3. Di Abad Kegilaan
    04:19

    4. Hujan Darah
    04:27

    5. Lost Consciuosness
    04:26

    6. Duniapun Meratap Sekarat
    04:57

    7. Karena Dosa
    04:09

    8. Dari Otak Busuk
    05:46

    9. Di Dalam Lingkaran Samsara
    05:31

    Dari Metalik Klinik :

    Senin, 25 Januari 2010

    Kereta Kencana Paksi Naga Liman

    Kereta kencana Paksi Naga Liman adalah kereta kencana milik Keraton Kanoman, Cirebon, Jawa Barat. Dulu, kereta ini digunakan raja Keraton Kanoman untuk menghadiri upacara kebesaran. Selain itu, kereta ini juga digunakan untuk kirab pengantin keluarga Sultan Kanoman. Kereta tersebut diperkirakan dibuat tahun 1608 berdasarkan angka Jawa 1530 pada leher badan kereta yang merupakan angka tahun Saka. Sejak tahun 1930, kereta ini tidak digunakan dan disimpan di museum Keraton Kanoman; sedangkan yang sering dipakai pada perayaan-perayaan merupakan kereta tiruannya.
    Kereta ini berukuran panjang 3 meter, lebar 1,5 meter, dan tinggi 2,6 meter dan ditarik oleh enam ekor kuda. Badan kereta terbagi dua bagian, yakni bagian atas dari kayu sebagai tempat duduk penumpang dan bagian bawah dari besi berupa rangkaian empat roda kereta. Bagian atas kereta berbentuk perpaduan tiga hewan seperti namanya, yakni burung garuda (paksi), ular naga (naga), dan gajah (liman), yang berarti melambangkan kekuatan udara, laut dan darat. Tempat duduk penumpang berbentuk badan gajah yang kakinya dilipat, berekor naga, bersayap garuda, dan berkepala perpaduan antara naga dan gajah. Di bagian kepala, wajah gajah berbelalai mencuat ke atas memegang trisula dan tombak.