Jumat, 01 Mei 2009

Tarling, pentatonic with guitar instrument

Tarling taken from words 'itar' (guitar) and 'suling' (flute). This music is adaptation from gamelan to guitar instrument.

Tarling adalah salah satu jenis musik yang populer di wilayah pesisir pantai utara (pantura) Jawa Barat, terutama wilayah Indramayu dan Cirebon. Nama tarling diidentikkan dengan nama instrumen itar (gitar) dan suling (seruling).
Menurut buku karya seniman dari Indramayu, Supali Kasim, Tarling, Migrasi Bunyi dari Gamelan Ke Gitar-Suling, musik tarling pertama kali muncul di Desa Kepandean, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Saat itu ada seorang komisaris Belanda yang meminta gitarnya supaya diperbaiki oleh salah seorang seniman gamelan yang bernama Mang Sakim. Dan hal ini memberi kesempatan kepada Mang Sakim untuk mempelajari nada-nada alat musik bule ini dan membandingkannya dengan nada-nada pentatonis gamelan.
Ketertarikan Mang Sakim pada instrumen gitar ternyata diturunkan pada putranya yang bernama Sugra. Sugra berusaha memasukkan nada-nada pentatonis di instrumen gitar ini. Dan sekitar dekade 30-an, sekitar tahun 1935-1940, musik tarling mewabah dikalangan masyarakat sekitar Indramayu dan Cirebon. Dan alat musik inipun dipadukan dengan gamelan sebagai pengiringnya. Namun yang pasti, nama tarling saat itu belum digunakan sebagai jenis aliran musik. Saat itu nama yang digunakan untuk menyebut jenis musik ini adalah Melodi Kota Ayu untuk wilayah Indramayu dan Melodi Kota Udang untuk wilayah Cirebon. Dan nama tarling baru diresmikan saat RRI sering menyiarkan jenis musik ini dan oleh Badan Pemerintah Harian (saat ini DPRD) pada tanggal 17 Agustus 1962 meresmikan nama Tarling sebagai nama resmi jenis musiknya.
Tak hanya Sugra, di Kabupaten Indramayu pun muncul sederet nama yang melambungkan tarling hingga ke berbagai pelosok daerah. Diantara mereka adalah Jayana, Raden Sulam, Carinih, Yayah Kamsiyah, Hj Dariyah, dan dadang darniyah. Dan tahun 1950-an di Kabupaten Cirebon muncul tokoh tarling bernama Uci Sanusi.
                                         H.Abdul Adjib

Kemudian pada dekade 1960-an muncul tokoh lain yang melambungkan jenis musik ini, yakni Abdul Adjib, dari Desa Buyut, Kecamatan Cirebon Utara, Kabupaten Cirebon, dan Sunarto Martaatmadja, asal Desa Jemaras, Kecamatan Klangenan, Kabupaten Cirebon. Lulut Casmaya dari Kabupaten Majalengka.
                                   Wa Lulut Casmaya

Perlu di garis bawahi, bahwa diantara seniman tarling ini mempunyai basik musik yang berbeda-beda. Jayana banyak dipengaruhi oleh musik gamelan. Uci Sanusi sebelumnya adalah seniman keroncong dan teater. Dan Abdul Adjib banyak dipengaruhi oleh orang tuanya yang mempunyai grup sandiwara. Dan Sunarto (kemudian lebih akrab dipanggil Kang Ato) terpengaruh oleh musik dangdut.
Dalam perkembangannya, musik tarling banyak dikombinasikan dengan jenis seni yang lain. Seperti Jayana memadukan tarling dengan gamelan. Abdul Adjib dengan grupnya Putra Sangkala yang memadukan tarling dengan pagelaran drama. Narto dengan grup Nada Budaya, Pepen Effendi dan Maman S. mengkombinasikannya dengan musik dangdut.
Namun sayang, dalam perkembangan selanjutnya musik tarling banyak terkontaminasi dengan musik lain, yang justru menjauhkan musik ini dari akarnya. Seperti tarling dangdut dan juga organ tunggal yang banyak menggunakan instrumen elektronik, yang menghilangkan ciri khas musik tarling itu sendiri seperti gitar dan suling yang memainkan nada-nada pentatonik.

Karya-karya tarling legendaris:
-Baridin, karya Abdul Adjib
-Saedah Saeni, karya Uci sanusi
-Ajian Semar mesem
-Kang Ato Ayame Ilang (Gandrung Kapilayu), karya Sunarto MA.
-Kiser Manunggal, karya Jayana.
(Kiser adalah sastra lisan masyarakat Jawa, seperti pantun)

Lagu-lagu tarling :
-Kembang Kilaras
-Waru Doyong

Grup-grup Tarling:
- Putra Sangkala, pimpinan H.Abdul Adjib
- Nada Budaya, pimpinan Sunarto martaatmadja
- Kamajaya Grup, pimpinan Udin Zaen
- Primadona, pimpinan Pepen Effendi
- Cahaya Muda, pimpinan H.Ma'mun/Hj.Dariyah
- Bhayangkara Putra Buana
- Chandra Lelana, Pimpinan Maman Suparman
- Jaya Lelana, Pimpinan Jayana

10 komentar:

  1. ari qt mah lg ngubek luru saida saini, angel pisan luru file mp3 e.
    kakang Admin due mboten??? bagi2 sih...

    BalasHapus
    Balasan
    1. pada bae kang luru saida saeni angelll. ari critae tarling adjib bari ratmina pegatan kah trus kang dadi lebe e dulatip kah apa yah kang judule ?

      Hapus
  2. punten kang njaluk jayana tetalu kiser 45, ana beli?

    BalasHapus
  3. punten pak... kite je pengen rongokena drama tarling putra sangkala sing judule kemat kebo gupak....! :-)

    BalasHapus
  4. Punten kih kita jaluk drama tarling kang sarmin ora ketemu ning endi alamate

    BalasHapus
  5. Blognya bagus & edukatif. Semoga generasi muda Indonesia tidak melupakan budaya etnikal daerahnya masing-masing.

    BalasHapus
  6. Terima kasih. Justru blog ini dibuat agar para generasi muda tidak melupakan musik dan budaya daerahnya

    BalasHapus
  7. kumpulan drama tarling cirebon lengkap full original koleksi drama tarling ada di blog dan alamat youtube nih.
    www.singdue.blogpspot.com

    https://www.youtube.com/user/DADI463

    BalasHapus