BANGRENG SUMEDANG - OYONG2 BANGKONG
Sinden : Eti Haryati, Odah Nurhaedah
1. Oyong-oyong Bangkong
2. Gaya Sari
3. Renggong Gancang
4. Engko
5. Sinyur
6. Sangsara Dihaja
7. Kulu-kulu Gancang
8. Nyungsi Pasini
Bangreng berasal dari kata Bang dan
Reng. Masing-masing merupakan akronim dari kata terbang dan ronggeng.
Terbang di sini adalah alat musik yang terbuat dari kayu seperti rebana
sedangkan ronggeng adalah penari wanita. Dapat diambil kesimpulan bahwa
seni Bangreng adalah kesenian yang mempergunakan terbang sebagai
pengiringnya ditambah alat musik lainnya dengan ronggeng sebagai
penarinya. Awalnya kesenian ini sering difungsikan sebagai sarana
upacara ritual namun, sekarang kesenian ini juga dipertontonkan sebagai
sarana hiburan.
Kesenian Bangreng dibuka dengan melantunkan lagu-lagu buhun seperti Lagu
sampeu, Kembang Gadung, Buah Kawung, dan Kembang Beureum. Lagu ini
harus disajikan pertama kali karena lagu ini merupakan kesenangan para
karuhun semasa hidup. Dengan dilantunkannya lagu ini, diharapkan
pelaksanaan ruwatan akan berjalan lancar dan dapat diterima oleh roh
leluhur. Dengan dilantukannya lagu buhun, diharapkan juga para leluhur
yang dianggap menyaksikan upacara tersebut akan menikmati suguhan yang
diberikan. Setelah lagu buhun selesai, barulah penonton boleh memilih
lagu kesukaannya dan penonton bisa menari sepuas hati dengan ronggeng
pilihannya namun, ia harus memberi upah kepada ronggeng tersebut sebagai
bayarannya.
Seni Bangreng memiliki beberapa fungsi seperti fungsi ritual, hiburan,
ekonomis, pendidikan, bahkan sosial sehingga kesenian ini patut
dilestarikan sebagai budaya Indonesia yang berasal dari Jawa Barat. Mari
lestarikan budaya kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar